Friday, October 19, 2012

Film: KITA VERSUS KORUPSI (2012), Omnibus Menyoal Korupsi


Review:

1. Rumah Perkara

Sutradara: Emil Heradi
Pemeran: Teuku Rifnu Wikana, Ranggani Puspandya




Sebuah premis yang menarik dengan garapan sinematografi yang indah disertai tata musik yang turut membangun nyawa cerita. Namun eksekusi Rumah Perkara memang belum sempurna, akting beberapa pemeran terlihat kendor dan kurang meyakinkan. Beberapa karakter tampak stereotype. Ide menggabungkan antara jabatan pak Lurah dan selingkuhan memang sudah biasa, namun Rumah Perkara belum sepenuhnya dapat meramu ide tersebut dengan mulus dan cenderung agak dipaksakan dengan ide perlawanan korupsi itu sendiri.

Cinemovie-Rate: 6/10


2. Aku Padamu
Sutradara: Lasja F. Susatyo
Pemeran: Nicholas Saputra, Revalina S Temat, Ringgo Agus Rahman



Segmen Aku Padamu memiliki ensemble cast yang komersil dan populer. Hal ini mungkin penting untuk menarik perhatian penonton. Ide cerita penggabungan flashback dan masa kini secara bergantian berhasil memberikan kesan tersendiri bagi penonton. Tidak sekedar unik, namun bisa menjadi konflik batin yang kompleks dan mengena. Akting para pemeran tampil meyakinkan. Aku Padamu ingin menyampaikan bahwa kejujuran adalah yang utama dalam memulai atau melakukan suatu hal. Dalam segmen ini, kejujuran sepasang kekasih diuji menjelang pernikahan mereka, apakah mereka harus mengambil "jalan pintas" atau memenuhi prosedur pernikahan di KUA? Ternyata kenangan masa kecil mereka ikut menentukan keputusan yang akan mereka ambil. Kenangan terhadap seorang guru honorer yang rela hidup seadanya dan menolak membayar untuk menjadi guru tetap.

Cinemovie-Rate: 7,5/10


3. Selamat Siang, Risa!
Sutradara: Ine Febriyanti
Pemeran: Tora Sudiro, Dominique Agisca Diyose


Selamat Siang, Risa! menurut saya adalah segmen terbaik di film omnibus Kita versus Korupsi. Skenario yang sangat mengena, touching ditambah bidang pemeranan yang tampil luar biasa. Tora Sudiro dan Dominique berhasil membangun chemistry yang istimewa, akting mereka memberikan nyawa tersendiri dalam segmen ini. Ditambah tata artistik dan tata musik yang diperhatikan sehingga nampak pas dan seimbang. Angle shoot pilihan yang bagus dan sinematografi yang pas turut andil membangun jiwa segmen ini. Segmen ini membawa pesan bahwa "kebaikan lahir dari kebaikan sebelumnya, hal yang mungkin absurd di jaman ini, tapi minimal ada yang mampu bertahan". Skenario segmen ini kuat untuk disampaikan kepada penonton siapa saja. Tentang keteguhan seorang karyawan dalam menolak uang suap padahal karyawan tersebut sedang membutuhkan uang. Segmen Selamat Siang, Risa! berhasil menyampaikan pesan perlawanan terhadap korupsi dengan tepat sasaran kepada penontonnya.

Cinemovie-Rate: 8,5/10



4. Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa
Sutradara: Chairun Nissa
Cast: Alexandra Natasha, Siska Selvi Dawsen, Nasha Abigail

 
Sebagai segmen yang menyoal korupsi di lingkungan remaja, segmen ini berhasil membawa idenya dengan fun, ringan, mengalir dan uptodate. Unsur kekinian dan komedi dari segmen ini cukup menarik perhatian penonton muda/remaja untuk menonton film Omnibus anti korupsi ini. Teknik handheld melalui handycam mengingatkan kita akan film Catatan Akhir Sekolah dengan setting sekolah. Dialog-dialog dalam segmen ini tampil cerdas dan sangat menyindir. Mulai dari perilaku remaja sehari-hari hingga oknum di sekolah yang berkaitan tentang korupsi ditampilkan sedekat mungkin dengan keseharian penonton. Seperti mark up buku paket di sekolah, bertindak tidak jujur demi uang saku sekolah hingga mark up dana di sebuah perusahaan properti. Dengan durasi yang singkat, segmen ini menjabarkan beberapa ide anti korupsi dengan mulus dan beragam.

Cinemovie-Rate: 8/10

No comments:

Post a Comment

Share Your Words: