Monday, September 24, 2012

Film: The Amazing Spiderman 3D (2012), The Amazing "Drama"?


Director: Marc Webb
Studio: Marvel Entertainment, Laura Ziskin Productions
Distributor: Columbia Pictures
Screenplay: James Vanderbilt, Alvin Sargent, Steve Kloves
Casts: Andrew Garfield, Emma Stone, Rhys Ifans, Denis Leary, Campbell Scott, Irrfan Khan, Martin Sheen, Sally Field, Chris Zylka

 


Review:
 
1. Amazing Drama?
Too much drama? Yes, that's right. Namun bukan tanpa alasan ketika Marc Webb mencoba menjabarkan plot reboot franchise Spiderman berjudul The Amazing Spiderman ini. Versi yang ini seperti mengulang plot terdahulu namun dilengkapi dengan untold story yang sebelumnya belum dibahas dalam franchise Spiderman. Hasilnya bagian drama The Amazing Spiderman begitu dominan demi membangun karakter Peter Parker dan orang-orang di sekelilingnya. Bagian aksi yang menjadi korban. Beruntung efek 3D cukup mengobati kurangnya aksi ini. Spiderman kali ini memang berbeda karena kabarnya The Amazing Spiderman lebih setia pada komik. Karakter Peter Parker lebih 'gaul'. Adegan Spiderman membawa tas ransel dan handphone ketika beraksi juga jadi nilai hiburan tersendiri. Tidak ada Mary Jane, yang ada adalah Gwen Stacy.

 
2. Algoritma
Rumus Algoritma Decay Rate menjadi salah satu kunci dari pertarungan antara Spiderman dan The Lizards. Rumus ini pula yang membuat Peter Parker merasa bersalah karena dia telah membocorkan rumus ini kepada Dr. Connors. Rumus Algoritma yang ditinggalkan secara rahasia oleh ayah Peter sewaktu Peter masih kecil perlahan terungkap. Peter Parker yang penasaran mencoba mengungkap rumus algoritma tersebut sampai suatu hari dia bertemu dengan Dr. Connors kawan lama ayah Peter. Rumus algoritma tingkat pembusukan tersebut ternyata mampu mengembangkan persilangan genetis antara hewan dan manusia. Uji persilangan genetis ini pula yang disalahgunakan Dr. Connors sehingga Dr. Connors berubah menjadi monster Kadal, The Lizards. The Lizards berusaha menularkan serum hasil uji genetis ini kepada seluruh manusia. Disinilah pertarungan antara Spiderman dan The Lizards dimulai. Beruntung Gwen segera menemukan antibodi atas serum ini di Oscorp Tower, gedung tempat Dr. Connors bekerja.

3. Character Development
Nilai plus The Amazing Spiderman adalah karakter yang berkembang secara pas. Bagaimana karakter Peter Parker dibawakan begitu kuat oleh Andrew Garfield merupakan daya tarik The Amazing Spiderman. Karakter berkembang, kegelisahan Peter yang sejak kecil ditinggalkan orang tuanya dapat ditangkap dengan baik. Pembeda kali ini terletak pada plot orang tua Peter di awal film yang belum tersentuh sepenuhnya oleh Spiderman sebelumnya. Begitu pula aksi Spiderman yang lebih scientifically logic. Spiderman dalam versi yang lebih membumi dan manusiawi, mudah terluka, tidak terlalu tahan banting, pertarungan juga dikemas senatural mungkin. Gwen Stacy yang merupakan pacar pertama Peter Parker juga merupakan salah satu scene stealer. Sayangnya karakter villain di The Amazing Spiderman kurang "garang" dan kurang memunculkan unsur surprise.

4. Reboot, Perlukah?
Barangkali baru 5 tahun yang lalu sekuel dari franchise Spiderman dirilis dengan judul Spiderman 3 yang disutradarai oleh Sam Raimi dan masih setia dengan Tobey Maguire dan Kirsten Dunts sebagai dua tokoh utama Spiderman 3. Keputusan mengejutkan datang ketika Spiderman diberitakan akan dibuat reboot dengan menonjolkan untold story. Sebagian penggemar mengira bakal ada Spiderman 4. Reboot ini berpotensi terjadi pengulangan plot. Namun Webb mengemasnya dengan berbeda walaupun belum cukup menjawab pertanyaan atas perlunya reboot ini. Pada dasarnya menurut saya The Amazing Spiderman belum berangkat begitu jauh dari franchise Spiderman sebelumnya. Hanya saja pengembangan karakter Peter Parker dan kemasan 3D kali ini lumayan mempertahankan mood penonton.

 
5. Efek 3D
Rasanya ada beberapa scene yang memang dikhususkan untuk ditonton dalam mediun 3 Dimensi. Diawal film efek 3D tersebut memang tidak banyak. Namun menuju ending, adegan Spiderman berayun dari satu gedung pencakar langit ke gedung lainnya begitu dominan menonjolkan efek 3D. Spiderman melewati lorong-lorong dengan mengayunkan jaringnya bak rollercoaster yang melaju kencang. Beberapa adegan yang dibuat dari sudut pandang penonton juga menimbulkan kesan tersendiri. Disinilah letak kehebatan Webb dalam mengemas The Amazing Spiderman. Bahkan adegan penghujung film sangat memukau penonton, dengan slowmotion sosok Spiderman seperti keluar dari layar dan menembakkan jaringnya kepada penonton. Ini momen istimewanya. Overall, walaupun too much drama, less action dan villain kurang garang, The Amazing Spiderman mampu menampilkan tontonan franchise yang fresh dengan character development seimbang dan tentunya efek 3D yang memukau di penghujung film.

Cinemovie-Rate: 7/10

No comments:

Post a Comment

Share Your Words: