Thursday, September 20, 2012

Film: Melancholia (2011), Official Selection & Best Actress Winner Cannes Film Festival 2011


Director: Lars von Trier
Writer: Lars von Trier
Cast: Kirsten Dunts, Charlotte Gainsbourg, Kiefer Sutherland

 
 
 
Review:

1. Prolog

Film Melancholia dibuka dengan kepingan-kepingan gambar penuh metafora dengan tampilan yg sangat lambat (slow motion) diiringi musik klasik selama kurang lebih 8 menit. Mozaik-mozaik ini adalah gambaran adegan-adegan yang akan dijabarkan dalam film melancholia. Dari openingnya saja kita sudah bisa tau film seperti apakah ini. Film-film Lars von Trier memang terkenal segmented dan tidak mudah disukai oleh penonton kebanyakan. Bahkan menurut saya, tema "depresi" yang dibawa Melancholia ini berpotensi menjenuhkan.


2. Part One: Justine
Justine (Kirsten Dunts) menyambut hari bahagianya yaitu hari pernikahannya dengan Michael. Pesta pernikahannya telah dirancang oleh kakaknya, Claire (Charlotte Gainsbourg) dan kakak iparnya John (Kiefer Sutherland). Namun pesta yg seharusnya berlangsung dengan kegembiraan justru membawa banyak tanda tanya. Mulai dari perseteruan ayah dan ibu Justine hingga konflik batin Justine yang sepertinya tidak mencintai Michael dan memilih berhubungan badan dengan pria lain pada hari pernikahannya. Justine terlihat sangat depresi. Claire banyak membantu Justine untuk tetap tegar. Disaat yang bersamaan, dalam tata surya bintang Antares mulai memudar tak terlihat, padahal sebelumnya bersinar terang. Hal ini disadari oleh Justine ketika dia berkuda dengan Claire.


3. Part Two: Claire
Claire memutuskan untuk merawat Justine yang depresi berat. Bahkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, Justine tidak mampu. Sebuah planet Melancholia yang diprediksi akan bertabrakan dengan bumi membuat Claire semakin gelisah. Claire depresi dan takut ketika suaminya meninggal. Melancholia semakin mendekat ke bumi. Claire yang tidak bisa menyembunyikan ketakutannya, berusaha membawa anaknya pergi dari rumah. Justru Justine yang terlihat semakin tegar dan tenang menghadapi keadaan dimana bumi akan bertabrakan dengan planet lain yaitu Melancholia. Perubahan kedua karakter utama ini (Justine dan Claire) semakin terlihat mendekati ending cerita. Ya, Melancholia lebih menekankan pada bahasa visual dan studi karakter manusia ketimbang plot cerita.


4. Depressed Apocalyptic Drama
Suasana depresi ketika Melancholia akan menabrak bumi dianalogikan sebagai "dance of death". Alur film ini memang sangat lambat dan tidak mudah dicerna. Namun gambar-gambar yang disajikan Lars von Trier sangat indah dan mencekam, mengingatkan kita pada rivalnya, Terrence Malick dalam The Tree of Life. Dalam film ini, suasana sebelum Melancholia menabrak bumi tidak digambarkan klise. Tidak ada adegan banyaknya pemberitaan media atau astronot yang tiba-tiba menjadi hero/penyelamat layaknya Armageddon. Kegelisahan itu hanya dihadapi para tokoh-tokoh utama Melancholia. Suasana depresi yang ditampilkan Kirsten Dunts dan Charlotte Gainsbourg sangat istimewa. Akting mereka berdua sangat menonjol. Kirsten Dunts layak mendapat Best Actress Cannes Film Festival dan berhasil keluar dari karakter Marie Jane di Spiderman. Selain akting, keunggulan Melancholia terletak pada sinematografi yang mampu membawa penonton ke dalam sebuah dunia yg mencekam, suram, depresi namun indah secara visual.


Cinemovie-Rate: 8/10

Note: 
Klasifikasi film ini "dewasa" karena ada adegan full frontal nudity-nya Kirsten Dunts.

No comments:

Post a Comment

Share Your Words: